watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Dengan istri tetangga

Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah
dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul kejenuhan
dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami
yang terbuka, kami dapat mengatasi rasa jenuh itu,
termasuk dalam urusan seks tentunya. awal dari
segalanya adalah cerita dari istriku saat akan tidur,
yang mengatakan bahwa evi tetangga depan rumah
aq ternyata mempunyai suami yang impoten, aq
agak terkejut tidak menyangka sama sekali, karna
dilihat dari postur suaminya yang tinggi tegap
rasanya tdk mungkin, memang yg aku tau mereka
telah berumah tangga sekitar 5 tahun tapi blm
dikaruniai seorang anakpun, “bener pah, td evi cerita
sendiri sm mama” kata istriku seolah menjawab
keraguanku, “wah, kasian banget ya mah, jadi dia
gak bisa mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat pikiran aku kembali
menerawang ke sosok yg diceritakan istriku,
tetangga depan rumahku yang menurutku sangat
cantik dan seksi , aku suka melihatnya kala pagi dia
sedang berolahraga di depan rumahku yang
tentunya di dpn rumahku jg, kebetulan tempat
tinggal aku berada di cluster yang cukup elite,
sehingga tidak ada pagar disetiap rumah, dan
jalanan bisa dijadikan tempat olahraga, aku
perkirakan tingginya 170an dan berat mungkin
60an, tinggi dan berisi, kadang saat dia olahraga
pagi aku sering mencuri pandang pahanya yang
putih dan mulus karena hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg besar sungguh kontras
dengan pinggangnya yang ramping, dan yang
sering bikin aku pusing adalah dia selalu
mengenakan kaos tanpa lengan, sehingga saat dia
mengangkat tangan aku dapat melihat tonjolan buah
dadanya yg keliatannya begitu padat bergotang
mengikuti gerakan tubuhnya. Satu hal lagi yang
membuat aku betah memandangnya adalah bulu
ketiaknya yang lebat, ya lebat sekali, aku sendiri tidak
mengerti kenapa dia tidak mencukur bulu ketiaknya,
tapi jujur aja aku justru paling bernafsu saat melihat
bulu ketiaknya yang hitam, kontras dengan tonjoilan
buah dadanya yg sangat putih mulus
Setelah 10thn menjalani rmh tangga dan telah
dikaruniai 2 ank, tentunya kadang timbul kejenuhan
dalam rmh tangga, untunglah karna kehidupan kami
yang terbuka, kami dapat mengatasi rasa jenuh itu,
termasuk dalam urusan seks tentunya.
awal dari segalanya adalah cerita dari istriku saat
akan tidur, yang mengatakan bahwa evi tetangga
depan rumah aq ternyata mempunyai suami yang
impoten, aq agak terkejut tidak menyangka sama
sekali, karna dilihat dari postur suaminya yang tinggi
tegap rasanya tdk mungkin, memang yg aku tau
mereka telah berumah tangga sekitar 5 tahun tapi
blm dikaruniai seorang anakpun,
“bener pah, td evi cerita sendiri sm mama” kata
istriku seolah menjawab keraguanku,
“wah, kasian banget ya mah, jadi dia gak bisa
mencapai kepuasan dong mah?” pancingku
“iya” sahut istriku singkat
pikiran aku kembali menerawang ke sosok yg
diceritakan istriku, tetangga depan rumahku yang
menurutku sangat cantik dan seksi, aku suka
melihatnya kala pagi dia sedang berolahraga di
depan rumahku yang tentunya di dpn rumahku jg,
kebetulan tempat tinggal aku berada di cluster yang
cukup elite, sehingga tidak ada pagar disetiap
rumah, dan jalanan bisa dijadikan tempat olahraga,
aku perkirakan tingginya 170an dan berat mungkin
60an, tinggi dan berisi, kadang saat dia olahraga
pagi aku sering mencuri pandang pahanya yang
putih dan mulus karena hanya mengenakan celana
pendek, pinggulnya yg besar sungguh kontras
dengan pinggangnya yang ramping, dan yang
sering bikin aku pusing adalah dia selalu
mengenakan kaos tanpa lengan, sehingga saat dia
mengangkat tangan aku dapat melihat tonjolan buah
dadanya yg keliatannya begitu padat bergotang
mengikuti gerakan tubuhnya.
Satu hal lagi yang membuat aku betah
memandangnya adalah bulu ketiaknya yang lebat,
ya lebat sekali, aku sendiri tidak mengerti kenapa dia
tidak mencukur bulu ketiaknya, tapi jujur aja aku
justru paling bernafsu saat melihat bulu ketiaknya
yang hitam, kontras dengan tonjoilan buah dadanya
yg sangat putih mulus. tapi ya aku hanya bisa
memandang saja karna bagaimanapun juga dia
adalah tetanggaku dan suaminya adalah teman aku.
namun cerita istriku yang mengatakan suaminya
impoten jelas membuat aku menghayal gak karuan,
dan entah ide dari mana, aku langsung bicara ke
istriku yang keliatannya sudah mulai pulas.
“mah” panggilku pelan
“hem” istriku hanya menggunam saja
“gimana kalau kita kerjain evi”
“hah?” istriku terkejut dan membuka matanya
“maksud papa?”
Aku agak ragu juga menyampaikannya, tapi karna
udah terlanjur juga akhirnya aku ungkapkan juga ke
istriku,
“ya, kita kerjain evi, sampai dia gak tahan menahan
nafsunya”
“buat apa? dan gimana caranya?” uber istriku
lalu aku uraikan cara2 memancing birahi evi, bisa
dengan seolah2 gak sengaja melihat, nbaik melihat
senjata aku atau saat kamu ml, istriku agak terkejut
juga
apalagi setelah aku uraikan tujuan akhirnya aku
menikmati tubuh evi, dia marah dan tersinggung
“papa sudah gila ya, mentang2 mama sudah gak
menarik lagi!” ambek istriku
tapi untunglah setelah aku beri penjelasan bahwa
aku hanya sekedar fun aja dan aku hanya
mengungkapkan saja tanpa bermaksud memaksa
mengiyakan rencanaku, istriku mulai melunak dan
akhirnya kata2 yang aku tunggu dari mulutnya
terucap.
“oke deh pah, kayanya sih seru juga, tapi inget
jangan sampai kecantol, dan jangan ngurangin jatah
mama” ancam istriku.
aku seneng banget dengernya, aku langsung cium
kening istriku. “so pasti dong mah, lagian selama ini
kan mama sendiri yang gak mau tiap hari” sahutku.
“kan lumayan buat ngisi hari kosong saat mama gak
mau main” kataku bercanda
istriku hanya terdiam cemberut manja.. mungkin
juga membenarkan libidoku yang terlalu tinggi dan
libidonya yang cenderung rendah.
keesokan paginya, kebetulan hari Sabtu , hari libur
kerja, setelah kompromi dgn istriku, kami
menjalankan rencana satu, pukul 5.30 pagi istriku
keluar berolahraga dan tentunya bertemu dengan
evi, aku mengintip mereka dari jendela atas rumah
aku dengan deg2an, setelah aku melihat mereka
ngobrol serius, aku mulai menjalankan aksiku, aku
yakin istriku sedang membicarakan bahwa aku
bernafsu tinggi dan kadang tidak sanggup melayani,
dan sesuai skenario aku harus berjalan di jendela
sehingga mereka melihat aku dalam keadaan
telanjang dengan senjata tegang, dan tidak sulit
buatku karena sedari tadi melihat evi berolahraga
saja senjataku sudah menegang kaku, aku buka
celana pendekku hingga telanjang, senjataku berdiri
menunjuk langit2, lalu aku berjalan melewati jendela
sambil menyampirkan handuk di pundakku seolah2
mau mandi, aku yakin mereka melihat dengan jelas
karena suasana pagi yang blm begitu terang kontras
dengan keadaan kamarku yang terang benderang.
tapi untuk memastikannya aku balik kembali
berpura2 ada yang tertinggal dan lewat sekali lagi,
sesampai dikamar mandiku, aku segera menyiram
kepalaku yang panas akibat birahiku yang naik,
hemm segarnya, ternyata siraman air dingin dapat
menetralkan otakku yg panas.
Setelah mandi aku duduk diteras berteman
secangkir kopi dan koran, aku melihat mereka
berdua masih mengobrol. Aku mengangguk ke evi
yg kebetulan melihat aku sbg pertanda menyapa,
aku melihat roma merah diwajahnya, entah apa yg
dibicarakan istriku saat itu.
Masih dengan peluh bercucuran istriku yg masih
keliatan seksi jg memberikan jari jempolnya ke aku
yang sedang asik baca koran, pasti pertanda bagus
pikirku, aku segera menyusul istriku dan
menanyakannya
“gimana mah?” kejarku
istriku cuma mesem aja,
” kok jadi papa yg nafsu sih” candanya
aku setengah malu juga, akhirnya istriku cerita juga,
katanya wajah evi keliatan horny saat dengar bahwa
nafsu aku berlebihan, apalagi pas melihat aku lewat
dengan senjata tegang di jendela, roman mukanya
berubah.
“sepertinya evi sangat bernafsu pah” kata istriku.
“malah dia bilang mama beruntung punya suami
kaya papa, tidak seperti dia yang cuma dipuaskan
oleh jari2 suaminya aja”
“oh” aku cuma mengangguk setelah tahu begitu,
“trus, selanjutnya gimana mah? ” pancing aku
“yah terserah papa aja, kan papa yg punya rencana”
aku terdiam dengan seribu khayalan indah,
“ok deh, kita mikir dulu ya mah”
aku kembali melanjutkan membaca koran yg
sempat tertunda, baru saja duduk aku melihat
suami evi berangkat kerja dengan mobilnya dan
sempat menyapaku
“pak, lagi santai nih, yuk berangkat pak” sapanya
akrab
aku menjawab sapaannya dengan tersenyum dan
lambaian tangan.
“pucuk dicinta ulam tiba” pikirku, ini adalah
kesempatan besar, evi di rumah sendiri, tapi gimana
caranya? aku memutar otak, konsentrasiku tidak
pada koran tapi mencari cara untuk memancing
gairah evi dan menyetubuhinya, tapi gimana?
gimana? gimana?
sedang asiknya mikir, tau2 orang yang aku khayalin
ada di dpn mataku,
“wah, lagi nyantai nih pak, mbak yeni ada pak?”
sapanya sambil menyebut nama istriku
“eh mbak evi, ada di dalam mbak, masuk aja”
jawabku setengah gugup
evi melangkah memasuki rumahku, aku cuma
memperhatikan pantatnya yang bahenol bergoyang
seolah memanggilku untuk meremasnya.
aku kembali hanyut dengan pikiranku, tapi
keberadaan evi di rumahku jelas membuat aku
segera beranjak dari teras dan masuk ke rumah
juga, aku ingin melihat mereka, ternyata mereka
sedang asik ngobrol di ruang tamu, obrolan mereka
mendadak terhenti setelah aku masuk,
“hayo, pagi2 sudah ngegosip! pasti lagi ngobrolin yg
seru2 nih” candaku
mereka berdua hanya tersenyum.
aku segera masuk ke kamar dan merebahkan
tubuhku, aku menatap langit2 kamar, dan akhirnya
mataku tertuju pada jendela kamar yang
hordengnya terbuka, tentunya mereka bisa melihat
aku pikirku, karena di kamar posisinya lebih terang
dari diruang tamu, tentunya mereka bisa melihat
aku, meskipun aku tidak bisa melihat mereka
mengobrol?
reflek aku bangkit dari tempat tidur dan menggeser
sofa kesudut yg aku perkirakan mereka dapat
melihat, lalu aku lepas celana pendekku dan mulai
mengocok senjataku, ehmm sungguh nikmat, aku
bayangkan evi sedang melihatku ngocok dan
sedang horny, senjataku langsung kaku.
tapi tiba2 saja pintu kamarku terbuka, istriku masuk
dan langsung menutup kembali pintu kamar.
“pa, apa2an sih pagi2 udah ngocok, dari ruang tamu
kan kelihatan” semprot istriku
“hah?, masa iya? tanyaku pura2 bego.
“evi sampai malu dan pulang tuh” cerocosnya lagi,
aku hanya terdiam,
mendengar evi pulang mendadak gairahku jadi
drop, aku kenakan kembali celanaku.

sampai siang aku sama sekali belum menemukan
cara untuk memancingnya, sampai istriku pergi
mau arisan aku cuma rebahan di kamar memikirkan
cara untuk menikmati tubuh evi,
” pasti lagi mikirin evi nih, bengong terus, awas ya
bertindak sendiri tanpa mama” ancam istriku
“mama mau arisan dulu sebentar”
aku cuma mengangguk aja,
5 menit setelah istriku pergi, aku terbangun karna di
dpn rumah terdengar suara gaduh, aku keluar dan
melihat anakku yg laki bersama teman2nya ada di
teras rumah evi dengan wajah ketakutan, aku
segera menghampirinya, dan ternyata bola yang
dimainkan anakku dan teman2nya mengenai lampu
taman rumah evi hingga pecah, aku segera minta
maaf ke evi dan berjanji akan menggantinya,
anakku dan teman2nya kusuruh bermain di
lapangan yg agak jauh dari rumah,
“mbak evi, aku pamit dulu ya, mau beli lampu buat
gantiin” pamitku
“eh gak usah pak, biar aja, namanya juga anak2,
lagian aku ada lampu bekasnya yg dari developer di
gudang, kalau gak keberatan nanti tolong dipasang
yang bekasnya aja”
aku lihat memang lampu yang pecah sudah bukan
standar dr developer, tapi otakku jd panas melihat
cara bicaranya dengan senyumnya dan membuat
aku horny sendiri.
“kalau gitu mbak tolong ambil lampunya, nanti aku
pasang” kataku
“wah aku gak sampe pak, tolong diambilin didalam”
senyumnya.
kesempatan datang tanpa direncanakan, aku
mengangguk mengikuti langkahnya, lalu evi
menunjukan gudang diatas kamar mandinya,
ternyata dia memanfaatkan ruang kosong diatas
kamar mandinya untuk gudang.
“wah tinggi mbak, aku gak sampe, mbak ada
tangga?” tanyaku
“gak ada pak, kalau pake bangku sampe gak”
tanyanya
“coba aja” kataku
evi berjalan ke dapur mengambil bangku, lambaian
pinggulnya yang bulat seolah memanggilku untuk
segera menikmatinya, meskipun tertutup rapat,
namun aku bisa membayangkan kenikmatan di
dalam dasternya.
lamunanku terputus setelah evi menaruh bangku
tepat didepanku, aku segera naik, tapi ternyata
tanganku masih tak sampai meraih handle pintu
gudang,
“gak sampe mba” kataku
aku lihat evi agak kebingungan,
“dulu naruhnya gimana mbak? ” tanyaku
“dulu kan ada tukang yang naruh, mereka punya
tangga”
“kalau gitu aku pinjem tangga dulu ya mba sama
tetangga”
aku segera keluar mencari pinjaman tangga, tapi aku
sudah merencanakan hal gila, setelah dapat
pinjaman tangga aluminium, aku ke rumah dulu,
aku lepaskan celana dalamku, hingga aku hanya
mengenakan celana pendek berbahan kaos, aku
kembali ke rumah evi dgn membawa tangga,
akhirnya aku berhasil mengambil lampunya. dan
langsung memasangnya, tapi ternyata dudukan
lampunya berbeda, lampu yang lama lebih besar,
aku kembali ke dalam rumah dan mencari dudukan
lampu yg lamanya, tp sudah aku acak2 semua tetapi
tidak ketemu jg, aku turun dan memanggil evi,
namun aku sama sekali tak melihatnya atau
sahutannya saat kupanggil, “pasti ada dikamar:
pikirku “wah bisa gagal rencanaku memancingnya
jika evi dikamar terus”
aku segera menuju kamarnya, namun sebelum
mengetuknya niat isengku timbul, aku coba
mengintip dari lubang kunci dan ternyata….
aku dapat pemandangan bagus, aku lihat evi sedang
telanjang bulat di atas tempat tidurnya, jari2nya
meremas buah dadanya sendiri, sedangkan tangan
yang satunya menggesek2 klitorisnya, aku gemetar
menahan nafsu, senjataku langsung membesar dan
mengeras, andai saja tangan aku yang meremas
buah dadanya… sedang asik2nya mengkhayal tiba2
evi berabjak dari tempat tidurnya dan mengenakan
pakaian kembali, mungkin dia inget ada tamu, aku
segera lari dan pura2 mencari kegudang, senjataku
yang masih tegang aku biarkan menonjol jelas di
celana pendekku yang tanpa cd.
“loh, nyari apalgi pak?” aku lihat muka evi memerah,
ia pasti melihat tonjolan besar di celanaku
“ini mbak, dudukannya lain dengan lampu yang
pecah” aku turun dari tangga dan menunjukan
kepadanya, aku pura2 tidak tahu keadaan celanaku,
evi tampak sedikit resah saat bicara.
“jadi gimana ya pak? mesti beli baru dong” suara evi
terdengar serak, mungkin ia menahan nafsu melihat
senjataku dibalik celana pendekku, apalagi dia tadi
sedang masturbasi.
aku pura2 berfikir, padahal dalam hati aku bersorak
karena sudah 60% evi aku kuasai, tapi bener sih aku
lagi mikir, tapi mikir gimana cara supaya masuk
dalam kamarnya dan menikmati tubuhnya yang
begitu sempurna??
“kayanya dulu ada pak. coba aku yang cari” suara
evi mengagetkan lamunanku, lalu ia menaiki tangga,
dan sepertinya evi sengaja memancingku, aku
dibawah jelas melihat paha gempalnya yang putih
mulus tak bercela, dan ternyata evi sama sekali tidak
mengenakan celana dalam, tapi sepertinya evi cuek
aja, semakin lama diatas aku semakin tak tahan,
senjataku sudah basah oleh pelumas pertanda siap
melaksanakan tugasnya,
setelah beberapa menit mencari dan tidak ada juga,
evi turun dari tangga, tapi naas buat dia ( Atau
malah sengaja : ia tergelincir dari anak tangga
pertama, tidak tinggi tapi lumayan membuatbya
hilang keseimbangan, aku reflek menangkap
tubuhnya dan memeluknya dari belakang, hemmm
sungguh nikmat sekali, meskipun masih terhalang
celana dalam ku dan dasternya tapi senjataku dapat
merasakan kenyalnya pantat evi, dan aku yakin evi
pun merasakan denyutan hangat dipantatnya,
“makasih pak” evi tersipu malu dan akupun berkata
maaf berbarengan dgn ucapan makasihnya
“gak papa kok, tapi kok tadi seperti ada yg ngeganjel
dipantatku ya”?” sepertinya evi mulai berani, akupun
membalasnya dgn gurauan,
“oh itu pertanda senjata siap melaksanakan tugas”
“tugas apa nih?” evi semakin terpancing
aku pun sudah lupa janji dgn istriku yang ga boleh
bertindak tanpa sepengetahuannya, aku sudah
dikuasai nafsu
“tugas ini mbak!” kataku langsung merangkulnya
dalam pelukanku
aku langsung melumat bibirnya dengan nafsu
ternyata evipun dengan buas melumat bibirku juga,
mungkin iapun menunggu keberanianku, ciuman
kami panas membara, lidah kami saling melilit
seperti ular, tangan evi langsung meremas
senjataku, mungkin baru ini dia melihat senjata yang
tegang sehingga evi begitu liar meremasnya, aku
balas meremas buah dadanya yang negitu kenyal,
meskipun dari luar ali bisa pastiin bahwa evi tidak
mengenakn bra, putingnya langsung mencuat, aku
pilin pelan putingnya, tanganku yang satu meremas
bongkahan pantatnya yang mulus, cumbuan kami
semakin panas bergelora
tapi tiba2
“sebentar mas!” evi berlari ke depan ternyata ia
mengunci pintu depan, aku cuma melongo
dipanggil dengan mas yang menunjukan keakraban
“sini mas!” ia memanggilku masuk kekamarnya
aku segera berlari kecil menuju kamarnya, evi
langsung melepas dasternya, dia bugil tanpa sehelai
benangpun di depan mataku. sungguh keindahan
yang benar2 luar biasa, aku terpana sejenak melihat
putih mulusnya badan evi. bulu kemaluannya yang
lebat menghitam kontras dengan kulitnya yg bersih.
lekuk pinggangnya sungguh indah.
tapi hanya sekejab saja aku terpana, aku langsung
melepas kaos dan celana pendekku, senjataku yang
dari tadi mengeras menunjuk keatas, tapi ternyata
aku kalah buas dengan evi. dia langsung berjongkok
di depanku yang masih berdiri dan melumat
senjataku dengan rakusnya,
lidahnya yang lembut terasa hangat menggelitik
penisku, mataku terpejam menikmati cumbuannya,
sungguh benar2 liar, mungkin karna evi selama ini
tidak pernah melihat senjata yang kaku dan keras,
kadang ia mengocoknya dengan cepat, aliran
kenikmatan menjalari seluruh tubuhku, aku segera
menariknya keatas, lalu mencium bibirnya, nafasnya
yang terasa wangi memompa semangatku untuk
terus melumat bibirnya, aku dorong tubuhnya yang
aduhai ke ranjangnya, aku mulai mengeluarkan
jurusku, lidahku kini mejalari lehernya yang jenjang
dan putih, tanganku aktif meremas2 buah dadanya
lembut, putingnya yang masih kecil dan agak
memerah aku pillin2, kini dari mataku hanya
berjarak sekian cm ke bulu ketiaknya yang begitu
lebat, aku hirup aromanya yang khas, sungguh
wangi. lidahku mulai menjalar ke ketiak dan
melingkari buah dadanya yang benar2 kenyal,
dan saat lidahku yang hangat melumat putingnya
evi semakin mendesah tak karuan, rambutku habis
dijambaknya, kepalaku terus ditekan ke buah
dadanya. aku semakin semangat, tidak ada
sejengkal tubuh evi yang luput dari sapuan lidahku,
bahkan pinggul pantat dan pahanya juga, apalagi
saat lidahku sampai di kemaluannya yang berbulu
lebat, setelah bersusah payah meminggirkan
bulunya yang lebat, lidahku sampai juga ke
klitorisnya, kemaluannya sudah basah, aku lumat
klitnya dengan lembut, evi semakin hanyut,
tangannya meremas sprey pertanda menahan
nikmat yang aku berikan, lidahku kini masuk ke
dalam lubang kemaluannya, aku semakin asik
dengan aroma kewanitaan evi yang begitu wangi
dan menambah birahiku,
tapi sedang asik2nya aku mencumbu vaginanya, evi
tiba2 bangun dan langsung mendorongku
terlentang, lalu dengan sekali sentakan pantatnya
yang bulat dan mulus langsung berada diatas
perutku, tangannya langsung menuntun senjataku,
lalu perlahan pantatnya turun, kepala kemaluanku
mulai menyeruak masuk kedalam kemaluannya
yang basah, namun meskipun basah aku
merasakan jepitan kemaluannya sangat ketat.
mungkin karna selama ini hanya jari saja yang
masuk kedalam vaginanya,
centi demi centi senjataku memasuki vaginanya
berbarengan dengan pantat evi yang turun, sampai
akhirnya aku merasakan seluruh batang senjataku
tertanam dalam vaginanya, sungguh pengalaman
indah, aku merasakan nikmat yang luar biasa
dengan ketatnya vaginanya meremas otot2
senjataku, evi terdiam sejenak menikmati penuhnya
senjataku dalam kemaluannya, tapi tak lama,
pantatnya yang bahenl dan mulus nulaik
bergoyang, kadang ke depan ke belakang, kadang
keatas ke bawah, peluh sudah bercucuran di tubuh
kami, tanganku tidak tinggal diam memberikan
rangsangan pada dua buah dadanya yang besar,
dan goyangan pinggul evi semakin lama semakin
cepat dan tak beraturan, senjataku seperti diurut
dengan lembut, aku mencoba menahan ejakulasiku
sekuat mungkin, dan tak lama berselang, aku
merasakan denyutan2 vagina evi di batang
senjataku semakin menguat dan akhirnya evi
berteriak keras melepas orgasmenya, giginya
menancap keras dibahuku…
evi orgasme, aku merasakan hangat di batang
senjataku, akhirnya tubuhnya yang sintal terlungkup
diatas tubuhku, senjataku masih terbenam didalam
kemaluannya,
aku biarkan dia sejenak menikmati sisa2
orgasmenya
setelah beberapa menit aku berbisik ditelinganya,
“mba, langsung lanjut ya? aku tanggung nih”
evi tersenyum dan bangkit dari atas tubuhku, ia
duduk dipinggir ranjang, “makasih ya mas, baru kali
ini aku mengalami orgasme yang luar biasa” ia
kembali melumat bibirku.aku yang masih terlentang
menerima cumbuan evi yang semakin liar, benar2
liar, seluruh tubuhku dijilatin dengan rakusnya,
bahkan lidahnya yang nakal menyedot dan menjilat
putingku, sungguh nikmat, aliran daraku seperti
mengalir dengan cepat, akhirnya aku ambil kendali,
dengan gaya konvensional aku kemabli
memasukkan senjataku dalam kemaluannya, sudah
agak mudah tapi tetap masih ketat menjepit
senjataku, pantatku bergerak turun naik, sambil
lidahku mengisap buah dadanya bergantian, aku liat
wajah evi yang cantik memerah pertanda birahinya
kembali naik, aku atur tempo permainan, aku ingin
sebisa mungkin memberikan kepuasan lebih
kepadanya, entah sudah berapa gaya yang aku
lakukan, dan entah sudah berapa kali evi orgasme,
aku tdk menghitungnya, aku hanya inget terakhir
aku oake gaya doggy yang benar2 luar biasa,
pantatnya yang besar memberikan sensasi
tersendiri saat aku menggerakkan senjataku keluar
masuk.
dan memang aku benar2 tak sanggup lagi menahan
spermaku saat doggy, aku pacu sekencang
mungkin, pantat evi yang kenyal bergoyang
seirama dengan hentakanku,
tapi aku masih ingat satu kesadaran “mbak diluar
atau didalam?” tanyaku parau terbawa nafsu sambil
terus memompa senjataku
evipun menjawab dengan serak akibat nafsunya ”
Didalam aja mas, aku lagi gak subur”
dan tak perlu waktu lama, selang beberapa detik
setelah evi menjawab aku hentakan keras senjataku
dalam vaginanya, seluruh tubuhku meregang kaku,
aliran kenikmatan menuju penisku dan
memeuntahkan laharnya dalam vagina evi, ada
sekitar sepuluh kedutan nikmat aku tumpahkan
kedalam vaginanya, sementara evi aku lihat
menggigit sprey dihadapannya, mungkin iapun
mengalami orgasme yg kesekian kalinya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1984
U-ON

inc Powered by Xtgem.com